Secara umum migrain lebih banyak dialami wanita daripada pria, termasuk pada ibu hamil. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 39% ibu hamil sering mengalami sakit kepala dan migrain adalah salah satunya. Gejala migrain yang dirasakan antara lain sakit kepala berdenyut, mual, muntah, dan sensitivitas pada cahaya dan suara. Lantas, berbahayakah migrain pada ibu hamil?
Penyebab migrain pada ibu hamil
Migrain adalah sakit kepala yang ditandai dengan denyutan yang berulang di bagian kepala. Penyebab migrain paling umum adalah perubahan senyawa kimia, aliran darah di otak dan perubahan hormon.
Dikutip dari WebMD, perubahan hormon estrogen diduga menjadi penyebab munculnya migrain pada ibu hamil. Saat otak merilis senyawa kimia semacam hormon, senyawa tersbeut dapat mengiritasi pembuluh darah di permukaan otak sehingga menyebabkan pembuluh darah bengkak dan merangsang respon sakit. Itulah sebabnya pada ibu hamil, dan perempuan yang sedang menstruasi kerap mengalami migrain.
Pada ibu hamil, perubahan hormon diduga bukan satu-satunya penyebab migrain. Kebanyakan ibu hamil mengalami migrain akibat beberapa kondisi seperti stres, terlambat makan dan kurang tidur. Selain itu, migrain juga dapat disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat selama sebelum hamil.
Berbahayakah migrain pada ibu hamil?
Pada ibu hamil, sakit kepala migrain dapat terjadi di awal kehamilan seiring dengan perubahan hormon. Migrain dengan gejala ringan umumnya tidak berbahaya bagi janin namun hal ini dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman dan terganggu aktivitasnya.
Migrain pada ibu hamil juga perlu mendapat perhatian serius karena hal ini dapat menjadi tanda awal salah satu komplikasi kehamilan, yaitu preeklampsia. Jika migrain diiringi dengan gejala lain seperti penglihatan kabur, nyeri di bagian tulang rusuk, muntah dan pembengkakan di wajah, kaki dan beberapa bagian tubuh lainnya maka bumil perlu segera memeriksakan diri untuk mendapat penanganan. Gejala tersebut adalah gejala preeklampsia yang dapat membahayakan ibu hamil dan janin.
Cara mengatasi migrain pada ibu hamil
Untuk migrain dengan gejala ringan, ibu hamil dapat melakukan perawatan rumahan. Beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meredakan migrain di antaranya:
1. Kompres hangat atau dingin
Setiap ibu hamil memiliki cara yang berbeda untuk meredakan migrain. Ada yang lebih menyukai kompres air dingin di kening untuk meredakan sakit kepala, namun ada juga yang lebih suka mengompres hangat di area leher untuk meredakan otot leher yang tegang.
2. Istirahat di kamar yang gelap
Migrain dapat meningkatkan sensitivitas seseorang pada cahaya. Jika migrain Anda kambuh, cobalah untuk beristirahat pada ruangan yang gelap dan tenang hingga gejala migrain mereda.
3. Minum air putih yang cukup
Bagi ibu hamil, penting untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar. Untuk itu, perbanyak minum air putih agar peredaran darah tetap lancar dan menghindari dehidrasi.
Selain dengan cara di atas, migrain umumnya dapat diatasi dengan paracetamol. Namun, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai obat-obatan yang akan dikonsumsi.
Writer: Ratih
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 09-Sep-2021
Sumber:
- WebMD. Migrain Headaches and Pregnancy (2020). Available from: https://www.webmd.com/migraines-headaches/migraine-headaches-and-pregnancy.
- Healthline. What You Can Do About Migraine Attacks During Pregnancy (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/pregnancy/migraine-pregnancy.
- NHS. Headaches in Pregnancy. Available from: https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/headaches/.